Powered by Blogger.

The First Superbike: CB 750

Thursday, June 16, 2011

Home > Auto Klasik > Model Motor Jadul > The First Superbike: CB 750

The First Superbike: CB 750







Coba Bro perhatikan foto CB 750 paling atas! Sebuah CB 750 masa kini hanyalah sebuah motor besar yang sangat biasa sekali deh..untuk ukuran moge, tidak ada yang istimewa dari motor ini. Namun, CB 750 tetap eksis hingga berpuluh-puluh tahun, artinya dia memang memiliki sesuatu untuk dibanggakan!

Bagaimana jika Bro lihat kedua CB 750 dari tahun 1969 ini? Kuno? Biasa saja? Mungkin itu yang terlintas di pikiran kita sebagai biker yang hidup di abad ke-21 ini. Bayangkan, apa pendapat bikers yang melihatnya saat CB 750 pertama kali diluncurkan?

CB 750 pertama kali diperkenalkan di ajang Tokyo Motorshow pada tahun 1968. Saat itu, fitur yang ditawarkan CB 750 sebagai motor jalanan sangat mencengangkan bikers dunia. Motor ini bermesin 4 silinder in line, konstruksi yang hingga saat ini masih berpengaruh besar pada motor2 superbike modern. Konstruksi ini diadopsi dari mesin-mesin balap Honda tahun 60-an yang bersilinder jamak mirdad. Berbeda dengan motor balap Honda yang menggunakan kem ganda dan 4 klep per silinder, CB 750 disederhanakan hingga hanya memiliki satu kem dan 2 klep per silinder. Baru pada tahun 1978 Honda mempersenjatai CB 750 dengan kem ganda dan 4 klep per silinder. Dengan kapasitas 736 cc (61 x 63 mm) bertenaga 67 PS/8000 rpm, motor berbobot full tank 230 kg ini sanggup menembus 198 Km/jam, fantastis untuk ukuran motor jalanan di masa itu. Di tahun 70-an, CB 750 adalah salah satu motor tercepat dan terdahsyat dalam urusan berakselerasi. Dengan mesin standard, CB 750 sanggup menempuh jarak 1/4 mil dengan catatan waktu dibawah 13 detik. Akselerasi ini didukung oleh gear box dengan 5 tingkat percepatan, satu gigi lebih banyak dibandingkan para pesaingnya.

CB 750 adalah motor jalanan pertama yang memiliki konstruksi 4 silinder dan menggunakan rem cakram hidrolik. Pengendara CB 750 juga dimanjakan oleh elektrik starter, teknologi eksotis pada masa itu. Supaya pengendara tidak was-was dan memanjakan bikers yang suka berolah raga, Honda masih memperlengkapi motor ini dengan kick starter.

Sejak awal diluncurkan, CB 750 laris manis. Mayoritas CB 750 dijual di Amerika Serikat, sedangkan bikers Inggris baru bisa menungganginya pada awal Januari 1970. Mengapa Honda bisa sangat sukses memasarkan si bongsor ini? Tidak hanya fitur yang tercanggih di masanya ataupun harga yang relatif murah untuk fitur yang ditawarkan, tetapi juga nama besar Honda. Bikers sudah mengenal kehandalan Honda dari motor-motor ber-cc lebih kecil yang diproduksi Honda di tahun-tahun sebelumnya. Honda dikenal sebagai produsen motor-motor bermesin handal, tidak ”makan oli” dan perangkat kelistrikan yang tidak rewel. Image Honda ini menjadi jaminan bagi para bikers, bahwa CB 750 tidak akan mengecewakan!!

Hanya satu kelemahan CB 750, rangka pipa bajanya dinilai kurang memadai ketika CB 750 dikendarai dengan ekstrem, tetapi untuk masa itu, handling CB 750 tergolong baik. Lagipula, berapa banyak sih bikers yang berani mengendarai salah satu motor jalanan tercepat saat itu dengan ekstreeeem??!!!!

CB 750 benar-benar menjadi tulang punggung pemasukan Honda. Kemenangan CB 750 di ajang balap 24 jam Bol d’or di Prancis pada tahun 1969 dan kemenangan di ajang balap 200 mil Daytona di Amerika Serikat pada tahun 1970 bahkan dinilai tidak perlu untuk mendongkrak penjualan CB 750. Karena kesuksesannya, Honda mengeluarkan versi mini CB 750: CB 500 F, CB 350 F dan CB 400 F.

Dengan segala prestasinya, CB 750 generasi awal dianggap sebagai first Superbike! Cycle World pun menobatkan CB 750 saat itu sebagai motor jalanan terbaik sedunia. Bahkan ada yang menobatkan CB 750 sebagai motor jalan terbaik abad ke-20. Dalam berbagai tayangan televisi yang mengangkat tema sepeda motor terbaik, CB 750 tidak pernah absen!! Predikat-predikat ini menyebabkan CB 750 generasi awal menjadi incaran dan kebanggaan para kolektor. Para pemimpi seperti saya hanya bisa berkata: tak ada CB 750, CB 200 pun jadi…

Sumber:

-Hugo Wilson: Motorräder, über 300 Klassiker. München: 2007.
-Roland Brown: Motorräder, Faszination und Abendteuer.

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts