Powered by Blogger.

Haruskah Segera Ganti Oli Usai Mudik?

Thursday, June 16, 2011

Home > Auto Tips > Haruskah Segera Ganti Oli Usai Mudik?


kaskus.us

USAI menjalani ritual mudik, biasanya para pemilik kendaraan bermotor terfokus perhatiannya untuk segera melakukan pengecekan kendaraan dan terpikir pertama kali adalah mengganti oli. Karena hampir semua pemudik berpikir yang sama, membuat waktu kunjungan ke bengkel secara tak sengaja terjadi secara berbarengan sehingga terjadi antrean.

Oleh karena itu, daripada menghabiskan dan membuang waktu di bengkel yang seharusnya tak perlu dilakukan segera, ada baiknya mengetahui sendiri seberapa mendesakkah penggantian pelumas kendaraan Anda saat usai melakukan perjalanan mudik.

Perjalanan luar kota umumnya membuat mesin kendaraan bekerja lebih ringan, meskipun jarak tempuh terasa jauh. Kecuali jika sepanjang perjalanan Anda kerap menemui titik-titik kemacetan yang parah.

Jika perjalanan lancar, secara otomatis putaran mesin relatif lebih stabil. Hal ini bisa ditandai dengan frekuensi pemindahan gigi transmisi yang sangat rendah karena pada jalan yang lancar membuat pengendara bisa berlama-lama menggunakan gigi tertinggi.

Kondisi seperti itu membuat beban mesin menjadi berkurang. Suhu mesin pun menjadi jauh lebih stabil dan terkontrol dengan baik. Alhasil, beban kerja pelumas pun lebih ringan sehingga masih bisa dipergunakan hingga batas usia pakainya yang umumnya ditandai dengan jarak tempuh.

Sebenarnya kurang tepat memegang pedoman penggantian oli menggunakan jarak tempuh. Karena jika kendaraan kerap menghadapi kemacetan seperti yang biasa kita saksikan pagi hari di ruas tol yang menuju pusat kota, odometer jarak tempuh akan berputar sangat lamban. Padahal dengan kondisi itu, mesin bekerja lebih berat dibanding saat kendaran meluncur jauh ke luar kota dengan kondisi lancar.

Pada kondisi macet total seoerti itu, pengendara akan menaikkan intensitas sistem penyejuk (AC) untuk meredam panas udara luar yang disumbang oleh sengatan matahari, pelepasan panas mesin dari kendaraan lain serta meredam emosi psikologis yang timbul akibat stress.

Akibatnya, selain tambahan dari kompresor AC, beban mesin semakin kritis karena ia sendiri harus mengeluarkan lagi tenaganya untuk memutar alternator agar memberikan listrik ekstra ke aki yang tersedot listriknya untuk memutar blower evaporator dan kondensor AC plus kipas pendingin radiator mesin. Padahal jika perjalanan lancar, kipas radiator dan blower kondesnor tak perlu aktif karena sudah diambil alih oleh aliran udara alami dari luar.

Jika Anda kerap menjalani kondisi seperti di atas tadi, sebaiknya tidak berpatokan pada jarak tempuh. Kita bisa meniru sistem penentu penggantian pelumas pada bus atau genset yang menggunakan perhitungan berdasarkan jam operasional mesin.

Ini memang akan sedikit merepotkan. Untuk memudahkannya, Anda bisa mengira-ngira kapan waktu yang tepat dengan melakukan penggantian oli 1/4 atau 1/2 kali lebih awal dibanding biasanya tergantung seberapa parah kemacetan yang kerap dijalani.Misalnya jika produsen pelumas menganjurkan hingga 10.000km maka kita bisa menggantinya pada 7.500 atau 8.000km.

Namun Anda juga tak perlu khawatir jika terpaksa juga melewati batas ini, karena umumnya produk pelumas moderen dan bermutu telah membekali oli buatannya dengan berbagai aditif yang mampu menanggulangi kondisi ekstrem.

Jadi, selain memperhatikan dan mengganti oli secara teratur, gunakanlah produk pelumas berkualitas tinggi, sementara untuk menentukan spesifikasinya, Anda bisa mengetahui dengan membaca manual book kendaraan.

Sekarang Anda bisa memperkirakan sendiri apakah harus segera mengganti oli dengan risiko antrean panjang, atau menundanya hingga saatnya benar-benar tepat untuk itu. Kecuali jika kendaraan Anda memang harus ke bengkel untuk memeriksakan komponen lain yang Anda curigai bermasalah. (OL-07)

Mediaoto/MI

No comments:

Post a Comment

 

Popular Posts