Home > Modifikasi > Ogah Ditawar Rp10 Juta
MI/Mario
"PERGI di hari Minggu.. Bersama pacar baru.. Naik Vespa keliling kota.. Sampai binaria.. Hatiku jadi gembira.." Penggalan lagu berjudul Piknik '72 yang dibawakan Naif itu tampaknya akan lebih menggembirakan jika piknik-nya dilakukan dengan Vespa ber-sespan milik Heri "Koco" Sonata, pria yang memiliki bengkel dan rumah modifikasi Vespa di daerah Cilenggang Serpong ini.
Vespa milik Koco adalah Vespa tahun 1979. Awalnya ia membeli Vespa tersebut dengan kondisi full orisinal seharga Rp650 ribu. Dengan tujuan awal untuk hobi semata, ia bersama orang tuanya yang memang gemar memodifikasi Vespa bahu-membahu mengubah penampilan tunggangan kesayangannya itu. Ide nya pun berasal dari diri mereka sendiri.
Kini tampilan Vespa itu sangatlah menarik dengan dipadukannya sebuah sespan (zyzspan) atau kereta samping. Sespan yang menemani Vespa itu bukan terbuat dari plat lembaran pada umumnya, tapi menggunakan plat drum. "Sespan itu merupakan hasil bentukan sendiri, bukan beli jadi," ujar Koco kepada Mediaindonesia.com.
"Awalnya tidak ada sespan. Original Vespa di Itali pun demikian. Variasi sespan di Italia kebanyakan di kanan motor, sedangkan penggemar sespan di Indonesia memasangnya di kiri motor," tambah Koco yang merupakan anggota VBSD, sebuah klub bagi para pecinta Vespa di seputaran BSD Tangerang.
Walau awalnya Koco tidak merencanakan mengikutsertakan tunggangannya untuk kepentingan berbagai kompetisi, namun tampaknya fakta berbicara lain. Dalam sebuah event kompetisi otomotif "Speed of Modification" dari 31 Januari hingga 1 Februari 2009 kemarin, Vespa berwarna merah terang dengan strip putih itu berhasil memboyong dua penghargaan sekaligus. Ia berhasil meraih "The Best Vespa 1" dan "The Best Most Fungki" untuk kategori motor.
Tak hanya mementingkan penampilannya, Vespa itu pun dilengkapi dengan sound system. Namun Koco mengaku kehadiran sound system di tunggangannya itu hanya sekedar untuk tambahan aspek hiburan. Untuk menaggung beban listrik dari kehadiran sebuah subwoofer di Vespanya itu, Koco harus mengadopsi aki mobil 60 ampere untuk kelistrikan Vespanya.
Salah satu bukti penonton menyukai hasil pekerjaan Koco adalah datangnya penawaran secara tiba-tiba dari salah seorang pengunjung kompetisi. "Ia langsung menawarkan pembayaran tunai sebesar 10 juta untuk motor Vespa saya ini. Namun saya menolaknya karena masih mau menggunakannya sekaligus membawa nama klub VBSD," ujar Koco yang mengaku telah mengeluarkan uang sedikitnya 5 juta rupiah diluar biaya tenaga untuk modifikasi Vespanya tersebut. (OL-02)
sumber : mediaoto/MI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment